Dislokasi sendi panggul posterior sebagian besar disebabkan oleh kekerasan tidak langsung yang kuat seperti kecelakaan lalu lintas.Jika terjadi patah tulang kaput femur disebut patah tulang Pipkin.Fraktur pipkin relatif jarang terjadi di klinik, dan kejadiannya menyumbang sekitar 6% dari dislokasi pinggul.Karena fraktur Pipkin merupakan fraktur intra-artikular, jika tidak ditangani dengan baik, arthritis traumatis dapat terjadi setelah operasi, dan terdapat risiko nekrosis kepala femoralis.Pada bulan Maret 2016, penulis menangani kasus patah tulang Pipkin tipe I, dan melaporkan data klinis serta tindak lanjutnya sebagai berikut.
Data klinis
Pasien Lu, laki-laki, 22 tahun, dirawat di rumah sakit karena "bengkak dan nyeri pada pinggul kiri akibat kecelakaan lalu lintas, dan keterbatasan aktivitas selama 5 jam".Pemeriksaan fisik : tanda vital stabil, pemeriksaan kardiopulmonal abdominal negatif, ekstremitas bawah kiri deformitas pemendekan fleksi, pinggul kiri bengkak jelas, nyeri tekan titik tengah selangkangan kiri positif, nyeri perkusi trokanter mayor dan ekstremitas bawah nyeri perkusi longitudinal positif.Aktivitas aktif sendi panggul kiri terbatas, dan nyeri akibat aktivitas pasif sangat parah.Pergerakan jari kaki kiri normal, sensasi ekstremitas kiri bawah tidak berkurang secara signifikan, dan suplai darah tepi baik.Pemeriksaan penunjang: Foto rontgen sendi panggul ganda pada posisi kanan menunjukkan struktur tulang kaput femur kiri terputus-putus, dislokasi ke belakang dan ke atas, dan terlihat pecahan patahan kecil di acetabulum.
Diagnosa masuk
Fraktur kaput femur kiri dengan dislokasi sendi panggul.Setelah masuk, dislokasi pinggul kiri direduksi secara manual dan kemudian dislokasi lagi.Setelah perbaikan pemeriksaan pra operasi, fraktur kepala femur kiri dan dislokasi pinggul ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi internal dengan anestesi umum di unit gawat darurat.
Sayatan pendekatan posterolateral pada sendi panggul kiri diambil, dengan panjang sekitar 12Cm.Selama operasi, ditemukan fraktur pada perlekatan ligamen inferior medial teres femoris, dengan pemisahan dan perpindahan yang jelas pada ujung yang patah, dan ukuran sekitar 3,0Cm terlihat pada fragmen fraktur acetabulum × 2,5Cm.50mL darah tepi diambil untuk menyiapkan plasma kaya trombosit (PRP), dan gel PRP dioleskan pada fraktur.Setelah blok rekahan dipulihkan, tiga sekrup Finlandia INION 40mm yang dapat diserap (diameter 2,7 mm) digunakan untuk memperbaiki rekahan.Ditemukan bahwa permukaan artikular tulang rawan kepala femoralis halus, reduksinya baik, dan fiksasi internalnya kuat.Sendi panggul harus diatur ulang, dan sendi panggul yang aktif harus bebas dari gesekan dan dislokasi.Iradiasi C-arm menunjukkan reduksi yang baik pada fraktur caput femoris dan sendi panggul.Setelah mencuci luka, jahit kapsul sendi posterior, rekonstruksi ujung otot rotator eksternal, jahit fasia lata dan jaringan subkutan kulit, dan pertahankan selang drainase.
Membahas
Fraktur Pipkin adalah fraktur intra-artikular.Perawatan konservatif seringkali sulit untuk mencapai pengurangan yang ideal, dan sulit untuk mempertahankan pengurangan tersebut.Selain itu, sisa fragmen tulang bebas pada sendi meningkatkan keausan intra-artikular, yang mudah menyebabkan artritis traumatis.Selain itu, dislokasi pinggul yang dikombinasikan dengan fraktur kaput femur rentan terhadap nekrosis kaput femoralis akibat cederanya suplai darah kaput femoralis.Tingkat nekrosis kaput femur lebih tinggi pada orang dewasa muda setelah fraktur kaput femur, sehingga sebagian besar penelitian percaya bahwa pembedahan darurat harus dilakukan dalam waktu 12 jam.Pasien dirawat dengan reduksi manual setelah masuk.Setelah reduksi berhasil, film sinar-X menunjukkan bahwa pasien kembali mengalami dislokasi.Blok fraktur pada rongga artikular dianggap akan sangat mempengaruhi stabilitas reduksi.Reduksi terbuka dan fiksasi internal dilakukan dalam keadaan darurat setelah masuk rumah sakit untuk mengurangi tekanan kaput femoralis dan mengurangi kemungkinan nekrosis kaput femoralis.Pilihan pendekatan bedah juga penting untuk keberhasilan operasi.Para penulis percaya bahwa pendekatan bedah harus dipilih berdasarkan arah dislokasi kaput femoralis, paparan bedah, klasifikasi fraktur, dan faktor lainnya.Pasien ini mengalami dislokasi posterolateral sendi panggul disertai fraktur caput femur medial dan inferior.Meskipun pendekatan anterior mungkin lebih sesuai untuk pemaparan fraktur, pendekatan posterolateral akhirnya dipilih karena dislokasi fraktur kaput femoralis merupakan dislokasi posterior.Di bawah kekuatan yang kuat, kapsul sendi posterior telah rusak, dan suplai darah posterolateral ke kepala femoralis telah rusak.Pendekatan posterolateral dapat melindungi kapsul sendi anterior yang tidak cedera. Jika pendekatan anterior digunakan kembali, kapsul sendi anterior akan dibelah, yang akan merusak sisa suplai darah ke kepala femoralis.
Pasien difiksasi dengan 3 sekrup yang dapat diserap, yang secara bersamaan dapat memainkan peran fiksasi kompresi dan anti rotasi blok fraktur, dan meningkatkan penyembuhan fraktur yang baik.
PRP mengandung faktor pertumbuhan konsentrasi tinggi, seperti faktor pertumbuhan turunan trombosit (PDGF) dan faktor pertumbuhan transfer - β （TGF－ β）、 Faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF), faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF), faktor pertumbuhan epidermal (EGF), dll. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli telah mengkonfirmasi bahwa PRP memiliki kemampuan yang jelas untuk menginduksi tulang.Untuk pasien dengan patah tulang kepala femoralis, kemungkinan terjadinya nekrosis kepala femoralis setelah operasi tinggi.Penggunaan PRP pada ujung patah tulang diharapkan dapat mempercepat penyembuhan patah tulang secara dini dan menghindari terjadinya nekrosis kepala femoralis.Pasien ini tidak mengalami nekrosis kaput femur dalam waktu 1 tahun setelah operasi, dan pulih dengan baik setelah operasi, sehingga memerlukan tindak lanjut lebih lanjut.
[Isi artikel ini direproduksi dan dibagikan.Kami tidak bertanggung jawab atas pandangan artikel ini.Mohon mengertilah.]
Waktu posting: 17 Maret 2023